pionnews.com – Gerakan konsumsi pangan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA) merupakan upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kesadaran dan membudayakan pola konsumsi untuk hidup sehat, aktif, dan produktif kepada masyatakat.
Pemenuhan pangan sangat penting sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Untuk mendukung program tersebut, Pemerintah Kota Manado mengeluarkan. Surat Edaran No.100.3.4/D 22/PANGAN/1424/2024 Tentang Himbauan Gerakan Makan Beragam Pangan Lokal (Gema Bapalo).
Disebutkan pula dalam surat himbauan tersebut;
1. Menyajikan menu makanan dan snack beragam, bergizi seimbang dan aman (BP2SA) dari bahan baku pangan lokal non beras, non terigu pada saat pertemuan/rapat/pelatihan yang diselenggarakan di lingkungan Pemerintah Kota Manado.
2. Menu makanan dan snack beragam, bergizi seimbang dan aman (BP2SA), dari bahan baku pangan lokal non beras, non terigu, sumber karbohidrat dimaksud seperti pisang, jagung, talas, ubi kayu, ubi jalar, sagu, kentang dan sukun
3. Mantapkan koordinasi, sinkronisasi dan integrasi program kerja terkait dengan optimalisasi pemanfaatan pangan lokal dalam rangka akselerasi penganekaragaman konsumsi pangan.
Kepala Dinas Pangan Kota Manado Ir. Meisje Wollah ditemui media ini mengatakan, Gerakan Makan Beragam Pangan Lokal (Gema Bapalo) adalah salah satu inovasi yang digagas oleh Dinas Pangan Kota Manado untuk mendukung program pemerintah.
Ia mengajak seluruh masyarakat untuk senantiasa mengkonsumsi makanan lokal yang sehat, bersih dan bergizi. “Harapan kami semua masyarakat memiliki pemahaman dan informasi yang benar, bahwa untuk memenuhi kebutuhan gizi dan karbohidrat pada tubuh, tidak harus membeli makanan serta jajanan yang mahal. Namun, cukup dengan mengkonsumsi bahan pangan lokal yang beragam, bergizi, seimbang serta aman atau yang biasa kita sebut (B2SA),” jelas Wollah, Rabu (21/8/2024).
Dikatakannya, sumber daya pangan lokal seperti jagung, umbi-umbian, sagu, pisang dan lainnya sangat membantu keseimbangan gizi. “Kami mengajak kita semua, untuk terus mengkonsumsi pangan lokal yang beraneka ragam, agar kekurangan zat gizi pada jenis makanan yang satu akan dilengkapi pula oleh keunggulan susunan zat gizi jenis makanan lainnya, sehingga tubuh akan memperoleh masukan zat gizi yang seimbang,”ungkapnya.
Diharapkannya dukungan dari seluruh instansi pemerintah agar setiap kegiatan maupun acara seremonial, senantiasa sajikan olahan pangan lokal sebagai konsumsi kegiatan, hal tersebut merupakan salah satu bentuk edukasi dan sosialisasi serta terciptanya peluang peningkatan ekonomi bagi para pelaku usaha atau petani pangan lokal.
Tinggalkan Balasan