pionnews.com – Di tengah arus perkembangan teknologi yang kian pesat, dunia pendidikan turut beradaptasi dengan memanfaatkan berbagai platform digital demi menciptakan sistem belajar-mengajar yang lebih efektif dan modern.
Salah satu contoh nyata datang dari SMP Negeri 1 Manado, yang kini menjadi satu-satunya sekolah di Kota Manado yang mengembangkan dan menerapkan AKSI (Aplikasi Kedisiplinan Siswa).
Langkah ini menjadikan SMP Negeri 1 Manado sebagai pelopor dalam digitalisasi tata kelola kedisiplinan di lingkungan sekolah, sekaligus mendukung visi pendidikan nasional yang adaptif terhadap transformasi digital.
Kepala Sekolah SMP Negeri 1 Manado, Riva Alvi Rona Rori, S.Pd.,M.Pd, menjelaskan bahwa aplikasi AKSI merupakan inovasi yang lahir dari kebutuhan nyata untuk menghadirkan sistem pengawasan yang lebih sistematis, transparan, dan berbasis data.
“Kami ingin menghadirkan solusi konkret atas tantangan – tantangan kedisiplinan di sekolah. Dengan AKSI, guru,orang tua, dan siswa bisa sama-sama memantau dan membenahi sikap secara transparan dan objektif. Ini juga bentuk nyata bahwa dunia pendidikan tidak bisa lepas dari teknologi,”ujarnya saat diwawancarai Rabu (9/7/2025) sore.
Aplikasi AKSI memungkinkan pencatatan data perilaku siswa, mulai dari absensi harian, keterlambatan, pelanggaran tata tertib, hingga penghargaan atas prestasi dan sikap positif. Semua data ini dapat diakses secara daring oleh guru dan orang tua melalui akun masing-masing.
Perkembangan teknologi digital saat ini memang membuka ruang baru bagi dunia pendidikan untuk bertransformasi. Banyak sekolah di Indonesia mulai memanfaatkan platform pembelajaran daring, sistem informasi akademik, hingga aplikasi manajemen sekolah.
Namun, pendekatan yang dilakukan SMP Negeri 1 Manado melalui AKSI tergolong inovatif karena menyasar aspek pembentukan karakter dan kedisiplinan siswa secara langsung.
“Disiplin adalah pondasi dari kualitas pendidikan. Dengan teknologi, pembinaan kedisiplinan bisa dilakukan lebih konsisten dan terpantau. Ini akan membentuk budaya sekolah yang positif, “lanjut Riva.
Orang tua siswa juga menyambut positif terobosan ini. Salah satunya, Aprisilia, mengaku merasa lebih terlibat dalam proses pendidikan anaknya karena mendapat informasi langsung melalui aplikasi.
“Dulu kami baru tahu ada masalah kalau dipanggil ke sekolah . Sekarang, lewat AKSI kami bisa langsung tahu perkembangan sikap anak dan bisa langsung diskusi di rumah, ” ujarnya.
Penerapan aplikasi AKSI ini juga didukung oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado, yang menilai bahwa inovasi seperti ini selaras dengan arah kebijakan nasional dalam memperkuat literasi digital di lingkungan sekolah.
Dengan inisiatif seperti AKSI, SMP Negeri 1 Manado membuktikan bahwa kemajuan teknologi bukan hanya untuk pembelajaran daring semata, tetapi juga dapat menjadi alat pembinaan karakter siswa.
Inovasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah-sekolah lain di Sulawesi Utara maupun secara nasional untuk ikut bertransformasi ke arah pendidikan berbasis teknologi dan karakter.
Tinggalkan Balasan