pionnews.com – Sosok Patrik Mantiri, Ketua Lingkungan II Kelurahan Lawangirung, Kecamatan Wenang, menjadi contoh nyata kepemimpinan yang merangkul semua golongan. Di lingkungan yang mayoritas warganya beragama Islam, Patrik yang beragama Kristen dikenal sebagai figur yang aktif, toleran, dan dekat dengan semua lapisan masyarakat.
Sejak dipercaya menjadi Ketua Lingkungan, Patrik terus menunjukkan dedikasinya dalam membina hubungan baik dengan warga. Ia rajin menyambangi rumah-rumah warga, menyerap aspirasi, membantu pengurusan administrasi, hingga hadir di saat suka maupun duka.
Yang membuat banyak orang terkesan, Patrik tetap menjaga semangat kebersamaan tanpa membedakan latar belakang agama.
“Pak Patrik itu sangat terbuka. Saat ada kegiatan keagamaan seperti Maulid atau buka puasa, beliau selalu hadir. Bahkan sering bantu logistik tanpa diminta, “ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Komitmen toleransi Patrik lahir dari keyakinan bahwa hidup berdampingan dalam perbedaan adalah kekayaan yang harus dirawat bersama. Baginya, menjadi pemimpin di tengah masyarakat bukan hanya soal administrasi, tapi juga soal kehadiran dan kepedulian.
“Saya percaya bahwa keberagaman itu bukan alasan untuk berjarak, tapi justru kesempatan untuk saling mengenal dan memahami, ” ucap Patrik.
Menariknya, di balik kesibukannya sebagai Ketua Lingkungan, Patrik juga aktif dalam pelayanan keagamaan.
Ia adalah Penatua aktif di Gereja GMIM Sentrum Manado, sekaligus bagian dari Badan Pekerja Majelis Jemaat (BPMJ). Di gereja, Patrik dikenal sebagai figur yang tegas namun rendah hati, dan selalu siap membantu jemaat yang membutuhkan.
Dedikasi Patrik di dua sisi baik pelayanan masyarakat maupun pelayanan gereja membuat dirinya dihormati bukan hanya di kalangan warga Kristen, tapi juga oleh umat Muslim di lingkungannya. Ia menjadi jembatan harmoni yang menjaga agar semangat toleransi terus tumbuh.Lurah Lawangirung pun menyampaikan apresiasi atas kiprah Patrik.
Lurah Lawangirung Sultan Damopolii SH., pun menyampaikan apresiasi atas kiprah Patrik
“Belaiu sangat aktif, komunikatif, dan punya kepedulian tinggi. Kehadirannya sangat membantu tugas-tugas kelurahan, ” katanya.
Di tengah kehidupan sosial yang semakin kompleks, kehadiran figur seperti Patrik Mantiri adalah anugerah. Ia menunjukkan bahwa keberagaman bukanlah hambatan, melainkan kekuatan, dan kepemimpinan yang melayani adalah kunci untuk menjaga kerukunan serta solidaritas warga.
Tinggalkan Balasan