pionnews.com – Sosok Lurah Maasing, Adriansyah Malu, dikenal sebagai pemimpin yang tidak menjaga jarak dengan warganya. Di tengah kesibukannya menjalankan roda pemerintahan di tingkat kelurahan, Adriansyah justru memilih untuk selalu hadir di tengah masyarakat, baik dalam suasana sukacita maupun kedukaan.

Namun, yang paling menonjol dari kepemimpinannya adalah kedekatan yang hangat dengan para tokoh agama di wilayahnya. Adriansyah percaya bahwa tokoh agama memiliki peran penting dalam membangun kehidupan sosial yang rukun dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan toleransi.

Tokoh agama itu tiang sosial masyarakat. Melalui mereka, pesan pemerintah bisa sampai dengan cara yang lebih lembut dan diterima dengan hati,” ujarnya saat ditemui media ini, Selasa (7/10/2025).

Kedekatan ini bukan sekadar simbolis. Adriansyah secara rutin berkunjung ke rumah-rumah ibadah seperti gereja dan masjid di wilayah Maasing. Ia berdialog langsung dengan para pendeta, imam, dan tokoh masyarakat mengenai berbagai persoalan sosial, mulai dari kebersihan lingkungan, kesejahteraan warga, hingga pembinaan generasi muda.

Dalam setiap acara keagamaan, Adriansyah hampir selalu hadir. Ia tak hanya memberikan sambutan resmi, tetapi juga ikut terlibat secara personal, bahkan dalam kegiatan doa bersama lintas iman.

Saya ingin menunjukkan bahwa pemerintah dan tokoh agama adalah mitra dalam membangun masyarakat yang kuat dan harmonis,” ungkapnya.

Pendekatan humanis ini membawa dampak besar di lingkungan Kelurahan Maasing. Para pemuka agama merasa dihargai dan dilibatkan dalam pembangunan sosial, sementara warga melihat adanya sinergi yang nyata antara pemerintah dan lembaga keagamaan.

Salah satu tokoh Muslim di Kelurahan Maasing, mengapresiasi kedekatan tersebut. Ia menilai Lurah Adriansyah sebagai sosok pemimpin yang terbuka dan tulus dalam menjalin komunikasi dengan semua pihak.

Pak Lurah ini luar biasa. Beliau tidak membeda-bedakan. Baik ke masjid maupun ke gereja, beliau selalu hadir dengan niat baik. Kami para tokoh agama merasa dihargai dan dianggap bagian penting dalam membangun masyarakat,” ujarnya.

Ia juga menambahkan, kehadiran Lurah dalam kegiatan keagamaan, termasuk saat takziah dan pengajian, menjadi bukti bahwa pemerintah benar-benar hadir di tengah umat.

Kami senang karena pemerintah tidak hanya bicara soal program, tetapi juga menyentuh hati warga. Itu yang membuat masyarakat Maasing lebih solid,” tambahnya.

Melalui sinergi dengan para tokoh agama ini, Adriansyah berhasil membangun suasana sosial yang harmonis dan penuh empati. Ia tidak hanya menjadi lurah secara jabatan, tetapi juga pemimpin yang membaur, mendengar, dan memahami kehidupan warganya.

Kini, Kelurahan Maasing dikenal sebagai salah satu wilayah yang rukun dan penuh semangat kebersamaan di Kota Manado sebuah potret kecil dari bagaimana kepemimpinan yang tulus bisa menumbuhkan kepercayaan dan kedekatan antara pemerintah dan masyarakat.