pionnews.com –  Forum Pembauran Kebangsaan (FPK) Kota Manado terus memperkuat perannya sebagai wadah pemersatu berbagai suku, etnis, dan budaya di Kota Manado. Melalui kegiatan Rapat Koordinasi Forum Pembauran Kebangsaan bertema “Kota Manado sebagai Rumah Besar Pembauran Kebangsaan” yang digelar di Hotel Grand Puri, FPK menegaskan komitmennya menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dalam memfasilitasi dialog antar-etnis serta membangun kolaborasi dengan Pemerintah Kota Manado.

 

Ketua FPK Kota Manado, Brian Waleleng SH., menuturkan bahwa forum ini menjadi ruang strategis bagi para perwakilan etnis dan paguyuban untuk menyampaikan gagasan dan rekomendasi kepada pemerintah daerah.

 

“Kita akan mencoba lewat dialog dan materi yang ada, untuk merumuskan apa saja yang bisa menjadi usulan kepada Pemerintah Kota Manado. Intinya adalah pembauran etnis yang ada di kota ini,” ujar Waleleng.

 

Menurutnya, keberagaman di Kota Manado merupakan kekayaan sosial yang harus dikelola secara inklusif. Dari catatan FPK, terdapat sekitar 19 hingga 20 paguyuban etnis yang aktif berdomisili di Manado, baik yang sudah berbadan hukum maupun yang masih berstatus komunitas kultural.

“Kalau bicara etnis, Sulawesi Utara secara keseluruhan punya sembilan etnis besar, tetapi sekarang semakin berkembang dengan hadirnya etnis – etnis lain. Di Manado, selain etnis lokal  juga dari luar daerah seperti jawa dan bali yang ikut berperan dalam dinamika kota,” jelasnya.

 

FPK, lanjut Waleleng, berperan khusus dalam menjembatani interaksi sosial lintas suku, budaya, dan ras di tingkat kota.

“Kami ini fokus di bidang etnis, suku, dan ras. Jadi kalau urusan agama ada wadah tersendiri. Forum ini menjadi wadah bagi paguyuban – paguyuban untuk menyampaikan ide tentang bagaimana model pembauran kebangsaan bisa diwujudkan secara nyata,” tegasnya.

 

Melalui rapat koordinasi ini, FPK berharap hasil dialog akan melahirkan rekomendasi konkrit bagi Pemerintah Kota Manado dalam merancang kebijakan pembauran kebangsaan yang partisipatif. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat semangat kebersamaan lintas etnis dan memperkokoh Manado sebagai kota yang ramah, terbuka, dan menjadi “rumah besar” bagi semua warga.