pionnews.com – Di tengah suasana khidmat upacara peringatan HUT Ke- 80 Republik Indonesia di Lapangan Sparta Tikala, Minggu (17/8/2025), ribuan pasang mata tertuju pada langkah tegap seorang siswi SMA Rex Mundi Manado.

Ia adalah Felicya Kimberly Solang (15), pembawa baki yang mendapat kehormatan mengusung Sang Merah Putih di hadapan Inspektur Upacara, Wali Kota Andrei Angouw.Momen itu menjadi sejarah tersendiri bagi Felicya.

Dengan wajah tenang, ia melangkah mantap membawa bendera pusaka, simbol negara yang menjadi kebanggaan seluruh rakyat Indonesia.

Bagi sebagian orang, prosesi ini mungkin hanya rutinitas tahunan, namun bagi Felicya, itu adalah puncak dari doa, disiplin, dan pengorbanan panjang.

Saya merasa sangat bersyukur kepada Tuhan karena pengibaran boleh berjalan dengan baik, tanpa ada kesalahan atau kejadian di luar dugaan. Senang sekali bisa melaksanakan tugas ini dengan baik, apalagi dipercayakan untuk mendapatkan posisi pembawa baki. Ini pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan,”ujar Felicya saat ditemui, Kamis (21/8/2025).

Sementara sang ayah, Fanly Solang, seorang ASN, menambahkan bahwa momen tersebut adalah kebanggaan terbesar dalam hidupnya.

Sebagai orang tua, saya mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Manado Andrei Angouw, Wakil Wali Kota dr Richard Sualang, seluruh panitia, serta pihak sekolah yang sudah mendukung Felicya hingga bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Bagi kami, ini merupakan kebanggaan besar dan momen yang tidak terlupakan,” ucap Fanly penuh syukur.

Felicya, anak sulung dari tiga bersaudara, membuktikan bahwa di balik gagahnya Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), ada doa dan air mata orang tua yang selalu menyertai.

Ia bukan hanya simbol kedisiplinan generasi muda, tetapi juga teladan tentang arti dukungan keluarga sebagai kekuatan sesungguhnya.

Kisah Felicya Kimberly Solang menjadi pengingat, bahwa keberhasilan seorang anak tak pernah lahir dari usaha tunggal, melainkan buah dari doa, cinta, dan pengorbanan keluarga yang tak pernah padam.