pionnews.com – Pemerintah Kota Manado (Pemkot) Manado menggelar kegiatan Sosialisasi Sinergitas Pemerintah dan Pimpinan Rumah Ibadah dalam Rangka Memperkuat Toleransi Antarumat Beragama, Selasa (23/9/2025) bertempat di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Manado.

Kegiatan ini dihadiri oleh pimpinan rumah ibadah se-Kota Manado, perangkat daerah terkait, serta tokoh-tokoh agama lintas denominasi. Hadir pula Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Manado Pdt Handry Dengah M.Th, Ketua BKSUA Kota Manado Pdt Judi Tunari M.Teol, serta perwakilan Kantor Kementerian Agama Kota Manado yang diwakili Kepala Tata Usaha, Raymond Peters, M.Th.

Acara diawali dengan sambutan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra)Setda Kota Manado, Janny D Ohy SE, yang menegaskan pentingnya kegiatan ini sebagai ruang sinergi antara pemerintah dan tokoh agama untuk menjaga keharmonisan kehidupan masyarakat.

Sejak awal, toleransi merupakan elemen penting dalam kehidupan masyarakat Kota Manado yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya. Kota Manado bisa tetap menjadi kota toleransi jika semua elemen masyarakat konsisten menjunjung nilai persaudaraan dan kebersamaan. Kegiatan ini bertujuan memperkuat hubungan pemerintah dengan pimpinan rumah ibadah, membangun kerja sama dalam menjaga kerukunan, sekaligus melibatkan semua pihak secara aktif,” ujar Janny Ohy.

Acara kemudian dibuka secara resmi oleh Sekretaris Daerah Kota Manado, dr. Steaven Dandel MPH, yang hadir mewakili Wali Kota dan Wakil Wali Kota Manado. Dalam sambutannya, Steaven Dandel menyampaikan permohonan maaf karena Wali Kota dan Wakil Wali Kota berhalangan hadir lantaran menghadiri rapat paripurna DPRD Provinsi Sulut dalam rangka HUT ke-61 Sulawesi Utara.

Sekda menekankan bahwa sinergi antara pemerintah dan tokoh agama telah menjadi strategi penting dalam menjaga keamanan, ketertiban, serta pembangunan sosial di Kota Manado.

Sejak awal menjabat, Wali Kota dan Wakil Wali Kota menempatkan sinergi dengan tokoh agama sebagai strategi yang sangat penting. Tokoh agama memiliki kedekatan dengan umatnya, sehingga suara mereka sangat didengar. Bahkan dalam berbagai kasus sosial, pemerintah kota kerap meminta bantuan para pendeta maupun ustad untuk membina anak-anak muda yang bermasalah. Ini membuktikan bahwa peran organisasi keagamaan tidak terpisahkan dari strategi membangun Kota Manado yang aman dan damai,” jelas Dandel.

Ia juga menambahkan bahwa setiap warga Kota Manado umumnya memiliki keterikatan dengan rumah ibadah. Oleh karena itu, keterlibatan pemimpin agama diyakini menjadi cara efektif untuk memperkuat kebersamaan dan mencegah potensi konflik sosial.Kegiatan sosialisasi ini menghadirkan empat narasumber, yakni dari Pemerintah Kota Manado, Ketua BKSUA, Ketua FKUB, dan Kantor Kementerian Agama Kota Manado. Metode kegiatan meliputi penyampaian materi, diskusi, serta sesi tanya jawab yang melibatkan seluruh peserta.

Dengan terselenggaranya kegiatan ini, Pemkot Manado berharap hubungan antara pemerintah dan pimpinan rumah ibadah semakin erat, sehingga dapat terus menjaga harmonisasi, persatuan, dan keunggulan Kota Manado sebagai kota toleransi.