pionnews.com– Wali Kota Manado, Andrei Angouw, secara resmi membuka High Level Meeting (HLM) Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) Kota Manado, Rabu (30/4) bertempat di ruang Tondano Kantor Bank Indonesia, Manado.Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam upaya mendorong digitalisasi sistem pemerintahan dan optimalisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui kanal pembayaran elektronik.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara, Andry Prasmuko, dalam sambutannya menyampaikan dua poin utama terkait perkembangan TP2DD dan capaian PAD Kota Manado.

Ia menyebutkan, implementasi Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (ETPD) di Kota Manado menunjukkan hasil yang sangat baik. Hal ini sejalan dengan capaian PAD Kota Manado yang pada tahun 2024 meningkat sebesar 6,75 persen.
“Sebagian besar penerimaan tersebut berasal dari kanal digital banking. Namun untuk mengoptimalkan realisasi, Kota Manado perlu memperluas kanal pembayaran lainnya,” ujar Andry.
Meskipun ETPD telah berjalan dengan baik, Prasmuko menggarisbawahi masih adanya tantangan yang harus dihadapi, seperti infrastruktur, proses bisnis, dan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya digitalisasi.
Berdasarkan Rapat Koordinasi Nasional P2DD 2024, kinerja TP2DD Kota Manado tercatat mengalami peningkatan signifikan. Jika pada tahun 2023 berada di peringkat 2 nasional, tahun 2024 Kota Manado berhasil menempati peringkat 1 secara nasional, sekaligus meraih penghargaan TP2DD terbaik tingkat kota wilayah Sulawesi.
“Nilai penyelenggaraan HLM Kota Manado bahkan menjadi yang tertinggi se-Indonesia, mengungguli kota-kota besar lain seperti Medan, Ciamis, dan Malang,” tambahnya.
Andry juga mengapresiasi penerbitan Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) yang telah dilakukan Kota Manado, lengkap dengan peraturan wali kota terkait penggunaannya. Namun, pemanfaatan KKPD oleh perangkat daerah dinilai masih perlu dioptimalkan untuk menunjang kinerja TP2DD secara menyeluruh.

Sementara itu, Wali Kota Manado Andrei Angouw dalam sambutannya menekankan pentingnya percepatan digitalisasi untuk pelayanan publik yang lebih baik.
“Kita sudah masuk era digital. Sebagai ibu kota provinsi, Manado harus jadi pelopor. Hampir semua masyarakat sudah melek digital, maka pemerintah juga harus menyesuaikan. Kalau tidak, kita akan tertinggal, tidak efisien, dan tidak maksimal dalam pelayanan,” kata Angouw.
Ia berharap pelaksanaan transaksi elektronik di lingkungan Pemerintah Kota Manado terus ditingkatkan, baik dari segi volume maupun persentasenya dalam seluruh proses pemerintahan.
Setelah sambutan Wali Kota, kegiatan dilanjutkan dengan launching Kartu Kredit Pemerintah Daerah (KKPD) dan penyerahan secara simbolis serta penandatanganan oleh kepala perangkat daerah yang menjadi pilot project.

Sebagai narasumber hadir Analis Kebijakan ahli muda Badan Pendapatan Daerah Pemerintah Kota Semarang Natalistiyanto Kurniawan, S.pd, M.pd.
Kegiatan TP2DD ini mendapat apresiasi yang luar biasa dari Walikota Manado Andrei Angouw bersama Wakil Walikota dr. Richard Sualang yang mengikuti kegiatan tersebut hingga selesai.
Turut hadir dalam kegiatan ini sejumlah pejabat penting, di antaranya Wakil Walikota Manado dr. Richard Sualang, Plt. Sekertaris Daerah Kota Manado Steaven Dandel M.Ph, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Utara Darmawan TB Hutabarat, Asisiten Bidang Perekonomian Atto Bulo SH, Kepala BKAD Kota Manado Peter Bart Assa, Kepala Bapenda Kota Manado Jefri F.R. Mongdong, S.Sos, M.Si, CGCAE, Kepala Cabang BSG Calaca Jein Arina, Kabag Hukum Eva Pandensolang SH, Kabag Umum Yanti Mongkauw, Kabag Perekonomian David Kambey, Kepala BKPSDM Donald Supit SH, Kepala Dinas Perkim Manado Peter Eman, Camat serta para pimpinan teknis OPD di jajaran Pemkot Manado.
penulis : Frangky
Tinggalkan Balasan