pionnews.com – Sekertaris Daerah Kota Manado, dr Steaven Dandel, M.Ph.,memberikan penjelasan terkait pembangunan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT) di TPA Sumompo. Hal ini disampaikannya saat membuka kegiatan Sosialisasi Sinergitas Pemerintah dan Pimpinan Rumah Ibadah dalam Memperkuat Toleransi Antarumat Beragama, Selasa (23/9/2025), di Gedung Serbaguna Kantor Wali Kota Manado.
Steaven Dandel menegaskan bahwa pembangunan IPLT merupakan kebutuhan mendesak bagi Kota Manado.
Ia menyampaikan penjelasan itu menyusul adanya aksi warga yang menutup akses ke TPA Sumompo sebagai bentuk penolakan terhadap proyek tersebut.
“Isu krusial pagi tadi, TPA Sumompo sempat ditutup oleh pendemo karena ada yang kurang puas dengan kebijakan pemerintah untuk membangun IPLT. Karena itu saya manfaatkan kesempatan ini untuk menjelaskan kepada tokoh agama dan masyarakat, apa sebenarnya IPLT itu,”kata Dandel.
Menurutnya, IPLT adalah sarana pengolahan limbah domestik, khususnya limbah tinja manusia, yang sangat penting untuk menjaga kesehatan lingkungan. Selama ini, Kota Manado yang berusia ratusan tahun belum memiliki fasilitas tersebut, padahal kota-kota maju di dunia sudah menjadikannya standar wajib.
“Standar kesehatan septic tank adalah minimal lima tahun sekali harus dikuras. Jika tidak, bisa terjadi kebocoran yang mencemari sumber air tanah, dan itu berbahaya bagi kesehatan. Karena itu limbah hasil penyedotan septic tank wajib dikelola di IPLT,” jelasnya.
Dandel menambahkan, pembangunan IPLT di TPA Sumompo merupakan bantuan dari pemerintah pusat setelah Manado ditetapkan sebagai salah satu lokus prioritas.
Lokasi tersebut dipilih karena sudah tercantum dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Manado sebagai area yang diperuntukkan bagi pembangunan IPLT.
Menanggapi kekhawatiran masyarakat soal pencemaran udara, ia memastikan bahwa teknologi yang digunakan dalam IPLT sangat modern sehingga risiko bau maupun pencemaran lingkungan sangat minimal.
“Saya pernah berkunjung ke IPLT di Blitar, sampai di depan kolam pembuangan limbah pun bau sangat minim. Bahkan dalam radius 200-300 meter tidak tercium sama sekali. Produk akhirnya bisa dipakai sebagai pupuk, dan air hasil olahannya diuji di kolam ikan. Kalau ikan hidup, artinya aman,” ungkapnya.
Lebih jauh, ia mencontohkan pengalaman serupa di Jepang yang sudah menerapkan teknologi IPLT dengan prinsip ramah lingkungan.Karena itu, ia meminta tokoh-tokoh agama yang hadir untuk membantu menyosialisasikan manfaat IPLT kepada masyarakat, agar tidak terjebak dalam misinformasi.
“Program ini sangat penting untuk 460 ribu masyarakat Kota Manado. Demi keamanan dan kesehatan kita bersama, pembangunan IPLT harus dikawal. Kami mohon dukungan dari semua pihak, termasuk tokoh agama, agar masyarakat bisa memahami bahwa ini adalah program strategis pemerintah pusat untuk kebaikan kita semua,” tandas Dandel.
Dengan adanya IPLT, Pemkot Manado berharap persoalan sanitasi dan pengelolaan limbah domestik dapat tertangani dengan baik, sehingga Kota Manado semakin sehat dan layak huni.
Tinggalkan Balasan