pionnews.com – Klarifikasi dari PT Pegadaian Kantor Wilayah V Manado dugaan perlakuan kasar terhadap siswi magang di Kantor Cabang Pegadaian Manado Timur, Paal 2 menuai tanggapan dari pihak keluarga. Mereka mempertanyakan pernyataan perusahaan yang menyebut peristiwa tersebut hanyalah “teguran disiplin kerja”.
Sebelumnya, beredar klarifikas di sejumlah media onlne, Kepala Bagian Humas Pegadaian Wilayah V Manado, Lady Rori menyatakan bahwa teguran yang diberikan pimpinan cabang dilakukan karena siswa tidak membuat laporan harian selama dua minggu berturut-turut. Lady menegaskan, suara pimpinan yang terdengar keras bukan bentuk kemarahan atau kekerasan psikis.
Namun, pihak keluarga korban menganggap penjelasan itu tidak sepenuhnya menggambarkan kejadian sebenarnya di lapangan.
“Kami tidak mempermasalahkan jika anak kami ditegur untuk belajar disiplin. Tapi yang kami sayangkan adalag cara memegur yang dilakukan di depan umum, dihadapan karyawan. Itu sudah melanggar etika pembinaan, apa lagi terhadap siswa dalam masa belajar,” ujar Ayah korban, Jumat (24/10/2025).
Menurutnya, tindakan pimpinan cabang yang membentak di ruang pelayanan tidak hanya menimbulkan rasa malu bagi siswi tersebut, tetapi juga dapat dikategorikan sebagai kekerasan psikis, sebagaimana diatur dalam Pasal 5 huruf b Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2022 tentang Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS), yang meliputi tindakan merendahkan martabat seseorang di muka umum.
Selain itu, Permendikbud Nomor 45 Tahun 2023 tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan juga menegaskan bahwa peserta didik yang sedang menjalankan PKL tetap berada di bawah perlindungan satuan pendidikan dan tidak boleh menjadi objek perundungan atau kekerasan verbal, bahkan oleh pembimbing lapangan di instansi mitra.
“Sebagai orang tua, kami setuju kalau anak dibentuk jadi disiplin. Tapi bukan begitu caranya. Apalagi dilakukan seoranv pimpinan perusahan milik negara, seharusnya bisa memberi teladan dalam memdidik” tambahnya.
Pihak keluarga berharap Pegadaian Kanwil V Manado melakukan evaluasi internal agar tidak ada kejadian serupa yang menimpa siswa lain di masa depan.



Tinggalkan Balasan